Sunday 28 July 2013

Sebab-Sebab Pengampunan Bag. 2

Diantara sebab-sebab pengampunan (lanjutan):
Kesebelas: Banyak Berdzikir kepada AllahSubhânahû Wa Ta’âlâ
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang berdzikir.” [Hûd: 114]

Kedua Belas: Bertaubat
Allah Jalla Jalâluhû  berfirman,
وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Apabila orang-orang, yang beriman kepada ayat-ayat Kami, datang kepadamu, katakanlah, ‘Salâmun ‘alaikum ‘keselamatan atas kalian’.’ Rabb kalian telah menetapkan kasih sayang atas diri-Nya, (yaitu) bahwa barangsiapa di antara kalian yang berbuat kejahatan lantaran kejahilan, kemudian bertaubat setelah mengerjakan hal itu dan mengadakan perbaikan, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-An’âm: 54]

Ketiga Belas: Menjaga Diri di Atas Jalan Petunjuk
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di atas jalan petunjuk.” [Thâhâ: 82]

Keempat Belas: Memurnikan Ibadah Hanya untuk Allah ‘Azza Wa Jalla, Tiada Sekutu bagi-Nya
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ أُولَئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya serta tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka (para rasul), kelak Allah akan memberi pahala kepada mereka. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [An-Nisâ`: 152]
Allah juga menjelaskan ucapan sekelompok jin, yang telah beriman kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam firman-Nya,
يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
“Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, dan berimanlah kepada-Nya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan melepaskan kalian dari adzab yang pedih.” [Al-Ahqâf: 31]
Makna keimanan dalam dua ayat di atas adalah pemurnian ibadah hanya kepada Allah tanpa menodai ibadah itu dengan kesyirikan.

Kelima Belas: Mengikuti dan Mencontoh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah, ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah saya. Niscaya Allah mengasihi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Âli ‘Imrân: 31]

Keenam Belas: Beradab kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan Sunnah Beliau
Allah Jalla Jalâluhû berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suara mereka di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang hati mereka telah Allah uji untuk bertakwa. Bagi mereka, ampunan dan pahala yang besar.” [Al-Hujurât: 3]

Ketujuh Belas: Bertakwa kepada Allah dengan Cara Menjalankan Segala Perintah dan Meninggalkan Segala Larangan-Nya
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberi furqan kepada kalian, menjauhkan kalian dari kesalahan-kesalahan kalian, dan mengampuni (dosa-dosa) kalian. Dan Allah Maha mempunyai karunia yang besar.” [Al-Anfâl: 29]

Kedelapan Belas: Berucap yang Lurus dan Baik
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang lurus nan baik. Niscaya Allah memperbaiki amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”[Al-Ahzâb: 70-71]

Kesembilan Belas: Takut kepada Allah ‘Azza Wa Jalla
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,
إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Yang Maha Pemurah, walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka, berilah kabar gembira kepada mereka dengan ampunan dan pahala yang mulia.” [Yâsîn: 11]
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman pula,
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabb mereka, walaupun dia tidak melihat-Nya, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al-Mulk: 12]

Kedua Puluh: Bertawakkal kepada Allah Jalla Jalâluhû
Allah Jalla Jalâluhû berfirman,
نَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang, bila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila ayat-ayat-Nya dibacakan, bertambahlah iman mereka (karena hal itu), dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal. (Yaitu), orang-orang yang mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh ketinggian beberapa derajat, di sisi Rabb mereka, serta ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.” [Al-Anfâl: 2-4]
Ayat-ayat di atas menyebut bahwa berdzikir, rasa takut, bertawakkal, mendirikan shalat, dan berinfak adalah sebab pengampunan dosa.

Kedua Puluh Satu: Bersyukur atas Segala Nikmat Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat membilangnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [An-Nahl: 18]

Demikian beberapa sebab pokok dari berbagai sebab pengampunan. Selain itu, banyak amalan yang merupakan sebab pengampunan yang belum sempat dijelaskan di sini, yakni menyempurnakan wudhu, mengerjakan shalat fardhu, shalat Rawatib, dan shalat Lail, berpuasa sunnah, berjihad, berakhlak mulia, berdzikir saat mendengar adzan, mengamini bacaan Al-Fatihah, menunaikan dzikir setelah shalat, berzakat, mengerjakan haji mabrur, membangun masjid, mengajarkan kebaikan kepada manusia, dan sebagainya.[1]

No comments:

Post a Comment