Friday 26 July 2013

Bookmark and Share
Allah Tabâraka wa Ta’âlâberfirman,
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
“Dan kembalilah kalian kepada Rabb kalian dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum adzab datang kepada kalian kemudian kalian tidak dapat ditolong (lagi).”[Az-Zumar: 54]
Ketika banjir telah menenggelamkan harta benda, menghanyutkan keamanan dan ketenangan, mencentangperenangkan kegembiraan, serta banyak berakhir dengan kepiluan, ratap tangis, duka, dan nestapa.
Sebagai manusia, sudah merupakan tabi’atnya untuk menyelamatkan diri, harta, anak-anak, dan keluarganya. Berbagai langkah mencari keselamatan adalah hal yang lumrah. Semoga Allah memberi keselamatan dan ganti yang baik bagi mereka yang teruji oleh banjir tersebut. Amin Ya Mujibas Sâ`ilîn.
Namun sangat disayangkan, banyak dari mereka yang mencari keselamatan tidak mengingat bahwa pokok dari jalan keselamatan adalah yang tertera dalam ayat di atas.
Kembali kepada Allah dengan bertaubat dan beristighfar, serta melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya adalah jalan keselamatan yang telah menyelamatkan para nabi dan pengikutnya. Demikian pula berserah diri kepada-Nya dengan mengikhlaskan ibadah kepada Allah, menjauhi kesyirikan, dan bertawakkal kepada Allah, serta menerima segala ketentuan dan takdir-Nya adalah gerbang keselamatan dari musibah dan petaka.
Renungilah akhir ayat, “kemudian kalian tidak dapat ditolong (lagi).” Agar kita bersegera menghisab diri, menata jiwa, serta mensucikannya dari dosa dan maksiat. Bukan menyalahkan orang lain dan mencari kambing hitam. Bukan pula dengan mendatangi tempat-tempat yang dikeramatkan, melempar sesajian dan bergantung kepada selain Allah. Hal-hal yang seperti ini hanyalah menambah musibah dan petaka.
Bersegeralah kepada Allah sebelum kesempatan berlalu.
Semoga Allah melimpahkan kebaikan dan rahmat-Nya untuk segenap kaum muslimin di berbagai belahan negeri.

No comments:

Post a Comment